Senin, 08 Maret 2010

MELAYANI TANPA MENCEDERAI

MELAYANI TANPA MENCEDERAI
Keluaran 2 : 11 - 22


2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
2:13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
2:14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."
2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
2:17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka.
2:18 Ketika mereka sampai kepada Rehuel, ayah mereka, berkatalah ia: "Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?"
2:19 Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing domba."
2:20 Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan."
2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.
2:22 Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya: "Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing."

Shalom,
Jemaat Yesus Kristus yang berbahagia, didalam kehidupan kekristenan tidak bisa terlepas dari konsep pelayanan.Dan hal ini menjadi istimewa karena sangat menyolok perbedaannya dari kehidupan beragama yang lainnya.
Kekristenan bukanlah suatu teori, Kekristenan adalah hubungan secara pribadi manusia dengan Tuhannya.
Doa dan pelayanan merupakan aplikasi langsung dari hubungan manusia secara pribadi dengan Tuhannya.
Ini mengandung arti ibadah kekristenan bukanlah ibadah fisik, begitu pula jihad atau perjuangan di jalan Tuhan bukanlah perjuangan melawan fisik.
Tuhan telah mengajarkan tentang hal ini, mari kita lihat pada

Yohanes 4
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Nats ini hendak mengingatkan kita tentang bagaimana cara kita beribadah, kita harus menyembah Allah Bapa dengan roh...maksudnya adalah, bukan dengan keinginan daging tapi keinginan rohlah kita menyembah Allah, karena roh tidak memiliki pamrih tapi daging penuh dengan hawa nafsu.

Sedang dalam pelayanan Tuhan juga mengingatkan dalam :

I Petrus 3
3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,

Dari ayat ini Tuhan Yesus kembali menunjukkan cara bagaimana cara kita masuk dalam pelayanan.
DALAM ROH ITU JUGA, artinya tanpa pamrih. Seorang pelayan Tuhan haruslah tanpa pamrih dalam melayani Tuhan.
Dan masih banyak lagi Firman Allah yang meminta kita untuk bertindak dalam Roh., Khususnya didalam pelayanan.
Untuk itulah pagi hari ini kotbah saya mengambil judul :

” MELAYANI TANPA MENCEDERAI ”


Melayani tanpa mencederai atau melayani tanpa berbuat dosa.
Kareana terlalu banyak kita melihat, merasakan akhir-akhir ini didalam peribadatan dan pelayanan sering kali banyak menyakiti bahkan mencederai perasaan orang lain.
Pada awalnya ketika kita beribadah dan melayani adalah berkeinginan menghadirkan damai sejahtera Allah bagi manusia. Tapi malah justru sebaliknya satu sama lain menghadirkan pertikaian dan perselisihan yang entah kapan ujungnya.

Nah kita kembali ke Judul.
Lantas apa maksud Allah dengan melayani tanpa mencederai ?????

Untuk memperoleh jawabannya, marilah kita kembali pada Firman Allah yang kita baca hari ini :
Kalau kita perhatikan kembali dari ayat 11 s/d 17 kita akan mendapatkan tiga peristiwa menyangkut awal pelayanan Musa.

1. Dosa dalam pelayanan

2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

Pada peristiwa ini Musa mengawali pelayanan dengan berbuat dosa, yaitu membunuh dan menyembunyikan mayatnya di dalam pasir. Dan akibatnya pelayanan Musa di bangsanya sendiripun tidak diterima, terjadi penolakan akibat dosa. Atau dengan kata lain pelayanan tidak mendapat respek yang positive.
Kita pun jadi tidak bebas dalam pelayanan. Inilah yang disebut hidup dalam kuasa dosa.
Kalau sudah begini dibutuhkan pelepasan...pertobatan dengan mengakui segala dosa kita dihadapan Tuhan dan manusia.
Mari kita lihat pada ayat berikutnya :

2. Penolakan Pelayanan karena dosa

2:13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
2:14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."

3. Pelayanan dengan Roh

2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
2:17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka

Bilagan 6 : 24 - 26
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
6:27 Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."