Selasa, 09 Agustus 2011

“ JANGANLAH TINGGI HATI “


Yeremia 13 : 15-27

13:15 Dengarlah, pasanglah telingamu, janganlah kamu tinggi hati, sebab TUHAN telah berfirman.
13:16 Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.
13:17 Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran, oleh sebab kawanan domba TUHAN diangkut tertawan.
13:18 Katakanlah kepada raja dan kepada ibu suri: "Duduklah di tempat yang rendah sekali, sebab mahkota kemuliaanmu sudah turun dari kepalamu!"
13:19 Kota-kota tanah Negeb sudah ditutup gerbangnya, dan tidak ada seorang pun yang membukanya. Segenap Yehuda sudah diangkut ke dalam pembuangan, diangkut ke dalam pembuangan seluruhnya.
13:20 Layangkanlah matamu, hai Yerusalem, dan lihatlah, ada orang-orang datang dari utara! Di manakah kawanan ternak yang diberikan kepadamu, kambing domba yang menjadi kemuliaanmu?
13:21 Apakah yang kaukatakan, apabila diangkat menjadi kepalamu orang-orang yang kauperlakukan sebagai pacar? Bukankah kesakitan akan menyergap engkau seperti halnya seorang perempuan yang melahirkan?
13:22 Dan apabila engkau bertanya dalam hatimu: "Mengapakah semuanya ini menimpa aku?" Karena banyaknya kesalahanmulah maka disingkapkan ujung kainmu dan engkau diperkosa!
13:23 Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?
13:24 Aku akan menghamburkan mereka seperti sekam yang diterbangkan angin padang gurun.
13:25 Itulah nasibmu, bagianmu yang telah Kuukur untukmu, demikianlah firman TUHAN, karena engkau melupakan Aku, dan mempercayai dusta.
13:26 Aku pun juga akan mengangkat ujung kainmu sampai kepada mukamu, sehingga kelihatan auratmu.
13:27 Zinahmu dan ringkikmu, persundalanmu yang mesum di atas bukit-bukit dan di padang-padang, Aku sudah melihat perbuatanmu yang keji itu. Celakalah engkau, hai Yerusalem, berapa lama lagi hingga engkau menjadi tahir?
 
Jemaat Kristus yang diberkati, kiat akan merenungkan nats yang kita telah bersama-sama mebacanya, inilah yang Alkitab katakan, yang harus kita terima dan jangan menolaknya, mengapa karena itulah yang Tuhan mau katakan dan kita ingat dalam hati dan pikiran kita masing-masing sebagai umatnya.
Saya member Judul :

JANGANLAH TINGGI KAMU TINGGI HATI

Tinggi hati nampak dari SIKAP yang tidak mau ditegor, gampang tersinggung dan mudah marah.
Sikap merupakan ungkapan dari pikiran, oleh karenanya Allah mengajarkan pada kita untuk selalu memelihara dan mengelola pikiran kita.

Filipi  4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Kolose  3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Karena apa yang di bumi adalah kedagingan, segala sesuatunya ada dalam ketidak pastian, seperti yang diungkapan nabi Yesaya

Yesaya  8:22 dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya, hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kabut

Sikap  menjadi tidak terkendali, yang akan melahirkan emosi dan perasaan kita, terefleksi dalam setiap tindakkan kita yang sangat tidak menyenangkan bagi orang lain.
Segala tindakkan kita menyebabkan kesesakan dan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Mungkin sulit bagi kita mengerti akibat sikap kita bagi orang lain.
Namun lambat atau cepat kita akan menuai tindakkan kita yang semakin tidak kondusif, mungkin kita kan menyalahkan respon lingkungan terhadap sikap kita.
Akibatnya kita akan merasa sendirian, menganggap orang lain bodoh, kolot dan tidak dapat diajak maju.
Perasaan seperti ini akan semakin kuat mencengkeram kita, dan semakin hari tindakkan kita  semakin menjadi kebenaran bagi diri kita sendiri.......apabila ini terjadi kita akan menuai KEBIASAAN selalu merendahkan oran-orang disekeliling kita yang tidak bisa menerima SIKAP KITA.
Seringkali tindakkan kita sangat responsif dan agresif merendahkan orang lain, kita tidak bisa lagi menerima ide dan pikiran orang lain, mudah marah dan tersinggung.
Apapun yang orang lain lakukan, selalu salah.
Apabila kondisi ini berlarut-larut, maka akan membentuk KARAKTER kita.
Jadi.......Jemaat Kristus yang diberkati Allah, KARAKTER adalah BUAH dari pikiran kita.
Dan Allah telah memberikan tolok ukur dalam menilai karakter kita.

Galatia  55:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

Masing-masing kita dapat mengukur dan meniliti diri kita sendiri, sesungguhnya kita termasuk orang yang tinggi hati atau rendah hati, kita lihat dan analisa, apakah kita sudah sesuai atau belum dengan  kriteria yang Allah telah berikan?
Mungkin sukacita sudah ada pada kita....
Damai sejahtera?’ ya sudah karena berkat Allah begitu melimpah
Kebaikkan ?......ya saya selalu berbuat baik pada orang lain.
Kesetiaan?.....pasti saya dari dulu sampai sekarang tetap menjadi orang Kristen.
Secara khusus saya mengajak menyoroti tentang KASIH yang merupakan rasa atau KARAKTER awal dari buah kasih.

I Korintus  13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Jelas tinggi hati bukan ciri-ciri orang beriman, karena tinggi hati bukanlah kasih. Sedangkan Kasih adalah Allah
Boleh saja saudara dan saya mengatakan saya percaya kepada Yesus Kristus, tetapai kalau kita tidak mengasihi sesama kita, masihkah kita layakkah disebut sebagai anak Tuhan?

I Yohanes  4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Dengan demikian, saya dengan mantab berani katakan bahwa KARAKTER adalah PERWUJUDAN dari IMAN.
Agar kita selalu ada dalam Iman maka tidak ada pilihan lain selain kita menjaga pikiran kita setiap saat pada kehendak Allah

Yohanes  20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Hidup dalam nama Yesus menjamin segala sesuatu ada dalam kuk atau kendali Allah.
Oleh Roh Kudus kita akan dikendalikan seturut kehendak Allah, dan dapat dipastikan buah Roh menjadi cerminan hidup kita.

Untuk mengakhiri kotbah saya, agar semakin paham dimana kedudukan orang yang tinggi hati dihadapan Allah, saya berikan ilustrasi sebagai berikut :

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya.

Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.

Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi.

Lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu.

Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi.....

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu.

"Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini."

Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih..."
Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya..... Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.
Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar