Jumat, 08 Juli 2011

KITAPUN DAHULU ORANG ASING


Keluaran 22 : 21-24



22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
 
 
Jemaat Kristus yang berbahagia,........
Judul perenungan kita saat ini adalah :
 
KITAPUN  DAHULU ORANG ASING 
 
Mengapa saya mengambil Judul ini?........ini berkaitan dengan kehidupan bangsa Israel ( baca, kita ) di masa lalu, sebagai bangsa yang tidak berdaulat, sebagai budak, mari kita baca kembali ayatnya yang ke 21b :
 
22:21 ".............................................................................................., sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
 
Dan sebagai orang asing dalam suatu negara besar yang telah memiliki hukum dan adat istiadat yang telah berakar, maka sebagai orang asing mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus tunduk dengan undang-undang yang berlaku ditempat itu.......tidak ada satu orangpun apa lagi orang asing yang terluput dari cengkeraman hukum yang berlaku saat itu.

Kejadian 26:3 "Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing..."

Bagi kita yang menurut Alkitab adalah anak-anak Abraham secara rohani, tinggal di bumi hanyalah sebagai orang asing. Seperti Abraham, kitapun harus menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang
direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri
Artinya sampai saat inipun kita di bumi ini sebagai orang asing. Baca , Ibrani 11:10.

Ketika kita belum percaya pada Yesus, secara rohani kita tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Tetapi sekarang didalam Kristus Yesus kita yang dahulu "jauh" sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus
(Efesus 2:11-18).

Oleh salib Kristus tidak ada lagi orang Yahudi
atau non Yahudi, karena semuanya telah dipersatukan kedalam satu tubuh menjadi manusia baru didalam diriNya. Kematian Yesus telah membatalkan Hukum Taurat yang merupakan kebanggan orang Yahudi.
Kita bukan lagi orang asing, melainkan menjadi kawan sewarga (=felow citizen) dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (Efesus 2:19).

Sampai disini saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus, kita mulai mengerti posisi kita saat ini...
Pengorbanan Kristus telah mengubah kita semua yang percaya kepadaNya.
Kita bukan lagi berasal dari dunia ini.......kewargaan kita adalah didalam sorga (Filipi 3:20).
Artinya kita juga tidak bisa luput dari Hukum yang berlaku bagi Kerajaan Allah......ini kalau kita masih mau menjadi warga kerajaan Sorga.
Dan Hukum yang berlaku bagi warga Kerajaan Sorga adalah :

1.      Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Mentaati Hukum ini bukanlah satu perkara yang mudah, sulit rasanya kita bisa mengasihi siapapun tanpa pernah kita berjumpa secara fisik dengannya.
Tuhan Yesus memang pernah hadir di dunia ini.....Tuhan Yesus pernah berdampingangan dengan manusia.....manusia saat itu bisa langsung berinteraksi dengaNya, bersentuhan....bahkan melihat langsung ekspresi kasihNya.
Bagaimana dengan kita sekarang????...Tuhan tahu bahwa kita tidak akan mampu mengasihi Dia......apalagi dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita.
Lantas bagaimna kita mengasihi dia????
Sulit memang....tapi mari kita mencoba dengan berusaha sekuat mungkin merasakan kasihNya, dengan cara yang Tuhan tunjukkan pada kita,............
  1. Coba kita rasakan bagaimana rasanya ketika kita memberi makan orang yang kelaparan
  2. Memberi minum orang yang kehausan
  3. Memberi tumpangan kepada orang asing
  4. Memberi pakaian pada orang yang telanjang
  5. Melawat orang yang sakit
  6. Mengunjungi orang terpenjara
Matius 25:35-36

Dengan melakukan dan merasakan bebrapa hal tersebut mungkin kita bisa merasakan betapa kasih Allah, dengan demikian kita mengalami perjumpaan dengan Allah secara fisik dan merasakan betapa besar kasihNya.
Dengan begitu kita paling tidak telah menjalankan dan mentaati Hukum Allah.
Sehingga kita terlupuk dari kutukan Allah :

Matius 25:41 ........................................: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.



2.      Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Di Hukum yang kedua inipun tak kalah sulitnya kita mentaatinya dibanding dengan hukum yang pertama.
Hanya orang – orang yang telah mampu melampaui dirinya sendiri yang bisa mentaati hukum yang kedua ini.
Banyak orang yang salah sangka, bahwa selama ini mereka telah mengasihi dirinya sendiri.
Benarkah selama ini kita mengasihi diri kita sendiri atau menuruti keinginan daging????
Bila saja saudara dan saya mengerti apa yang di maksud Allah dengan diri kita itu????, niscaya kita mampu memahami maksud Hukum kedua ini.
Siapakah diri kita ini, dapat kita pahami bila kita telah mampu merasakan dan mengasihi Allah.

Jemaat Kristus yang berbahagia,
Sudah sering kali saya sampaikan dalam kotbah-kotbah saya tentang siapa sesungguhnya kita ini, sehingga begitu besar kasih Allah kepada kita.
Kita ini adalah mahkluk Rohani, mahkluk yang berbeda dibanding dengan mahkluk ciptaan Allah yang lain, di katakan dalam Zakaria :

Zakharia  22:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:

Dari sini kita mengerti, tidak mungkin kedua Hukum ini dilaksanakan secara Parsial atau sendiri-sendiri.
Kedua hukum ini menjadi satu kesatuan Hukum yang tak terpisah. Tidak bisa lagi kita hanya mentaati salah satunya saja.
 
Dengan membandingkan hukum dalam bacaan kita dengan hukum Kasih yang Tuhan Yesus tetapkan, ada dua tindakkan yang berbeda.

Þ    Yang pertama perlakuannya dengan cara menghindari
Þ    Yang kedua dengan cara melaksanakannya.

Kekristenan bukanlah mengajarkan teori, tetapi kekristenan mengajarkan pengalaman, dengan jalan melakukan hukum Allah.
Maka kita akan memiliki kepedulian, yang bukan hanya empati tapi mau masuk dalam lingkaran kepedulian.
Karena akan sia-sia kalau kita hanya memiliki kepedulian yang saat ini hanya menjadi slogan.......tapi masuklah dalam lingkaran pengaruh yang secara langsung akan mengubah keadaan dan kondisi.
Lakukan tindakan nyata dalam mengasihi orang-orang lain disekitarmu, dengan begitu engkau telah mengasihi Allah........dan ketika engkau telah mengasihi Allah, engkau telah mengasihi dirimu sendiri. Amin