Senin, 15 Juli 2013

ANTI KRISTUS



Daniel 8 : 15 - 27

8:15 Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki;
8:16 dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!"
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali.
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.
8:20 Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia.
8:21 Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama.
8:22 Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.
8:23 Dan pada akhir kerajaan mereka, apabila orang-orang fasik telah penuh kejahatannya, maka akan muncul seorang raja dengan muka yang garang dan yang pandai menipu.
8:24 Kekuatannya akan menjadi hebat, tetapi tidak sekuat yang terdahulu, dan ia akan mendatangkan kebinasaan yang mengerikan, dan apa yang dilakukannya akan berhasil; orang-orang berkuasa akan dibinasakannya, juga umat orang kudus.
8:25 Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka banyak orang akan dibinasakannya; juga ia akan bangkit melawan Raja segala raja. Tetapi tanpa perbuatan tangan manusia, ia akan dihancurkan.
8:26 Adapun penglihatan tentang petang dan pagi itu, apa yang dikatakan tentang itu adalah benar. Tetapi engkau, sembunyikanlah penglihatan itu, sebab hal itu mengenai masa depan yang masih jauh."
8:27 Maka aku, Daniel, lelah dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja. Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya.
 
Menafsirkan penglihatan

Di kalangan Kristen sekarang ini, banyak orang mengaku bahwa dirinya memperoleh penglihatan dari Allah. Penglihatan itu ditafsirkan kemudian dipublikasikan kepada jemaat. Semudah itukah? Hal ini sungguh berbeda dengan pengalaman Daniel, yang semula sama sekali tidak mengerti makna penglihatan yang Allah berikan. Namun setelah malaikat Tuhan berkata-kata menjelaskan pengertiannya barulah ia mengerti; bahwa penglihatan yang ia alami menggambarkan hal-hal apa yang akan terjadi di masa mendatang berkenan dengan Israel. Israel berulang-ulang akan mengalami kesulitan, bukan hanya berkaitan dengan situasi internasional tetapi juga kehidupan internnya. Dengan kata lain, pemerintahan politik Israel akan dipengaruhi bukan saja oleh kekuatan dari luar, tetapi kehidupan ibadah mereka juga akan dikotori oleh seorang penguasa yang sangat jahat. Menurut fakta sejarah, penguasa yang jahat itu adalah Antiokhus IV. Dengan penampilan fisiknya, raja ini telah berhasil menipu Israel.
Yang perlu dicatat kekejaman Antiokhus IV tidak hanya di bidang politik dan peperangan, tetapi kesewenang-wenangannya juga merambah Tempat Kudus.
Pada suatu hari, dia menunggu hari Sabat, ketika orang-orang Yahudi menolak untuk berperang, dia menyuruh tentaranya yang kalah untuk melakukan sebuah pembunuhan yang mengerikan bagi orang-orang Yahudi yang berada di Yerusalem. 
Kemudian dia mengambil sebuah patung berhala Yupiter dan menempatkan patung itu di sanctum sanctorum, Ruang Maha Kudus. Dan dia mengorbankan seekor babi betina di atas altar, dia mengotori semua peralatan kudus yang ada di Bait Allah.
Untuk merefleksikan nubuatan Daniel ini dalam kehidupan kita saat ini, saya mengambil Judul :

“ ANTI KRISTUS “

Jemaat Kristus yang berbahagia.
Saya akan memberi pengertian terlebih dahulu tentang anti Kris ini, anti Kris adalah satu kekuasaan atau personal yang terang- terangan ataupun tersamar tujuannya adalah memusnahkan Nama Yesus dan dengan segala aspek darinya, yaitu kita sebagai pengikut Kristus.
Anti Kris bisa datang dari luar, bisa juga datang dari dalam.

II Petrus  2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.


II Petrus  2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Dari nats tersebut kita diperingatkan bahwa Anti Kristus juga datang dari antara kita, artinya dari datang dari kumpulan orang-orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus.
Mari kita kenali seperti apa ciri-ciri Anti Kristus itu???

Identitas oknum Antikristus masih misteri. Dan memang ia disimpan dan sedang dipersiapkan untuk muncul pada saatnya. Berikut ini adalah ciri-ciri menonjol yang ada pada Antikristus:

Pertama, Antikristus adalah seorang separatis.
Sebab Alkitab menyatakan bahwa dia memberontak dari gereja yang benar dan mendirikan komunitas gereja tersendiri. Yohanes menuliskan,

1 Yoh. 2:19 “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita” .

Jadi bisa dikatakan bahwa Antikristus ini telah dipersiapkan untuk memahami Alkitab dengan baik. Bahkan saya yakin Anda akan terkecoh dengan pengetahuan Alkitabnya yang luar biasa, tetapi penafsirannya aneh dan tidak sesuai dengan tradisi gereja yang benar.

Kedua, Antikristus adalah seorang pendusta.

Seperti iblis, pendusta dan bapa segala dusta, demikian juga Antikristus. Ia jago dalam mengolah kata-kata kosong sehingga meyakinkan lawan bicaranya untuk percaya penuh terhadap ucapannya. Antikristus adalah versi Perjanjian Baru dari nabi palsu Perjanjian Lama, seperti Nabi Mikha katakan,

Mik. 2:11 “Seandainya seseorang datang mereka-reka yang hampa dan dusta: “Aku bernubuat kepadamu tentang anggur dan arak,” maka dialah yang patut menjadi orang yang bernubuat terhadap bangsa ini
Antikristus seperti nabi palsu dalam zaman nabi Mikha yang menjanjikan anggur dan arak (berbicara tentang berkat), tetapi tidak ada. Dan jemaat yang memang suka dengan berkat-berkat melulu akan terkecoh dengan janji-janji Antikristus. Dan memang kenyataannya Antikristus akan muncul sebagai tokoh ekonomi yang menyelamatkan dunia ini dari krisis sebelum membawanya ke jurang kehancuran.

Ketiga, Antikristus adalah seorang bidat.

Bidat adalah sekte yang memiliki teologia yang kuat meskipun dalam kenyataannya teologianya itu menyesatkan.
Seperti yang tadi telah disebutkan Antikristus paham mengenai seluk beluk Alkitab, bahkan masalah Kristologi ia tahu benar, tetapi sebenarnya ia sedang melakukan penipuan.

Renungan:

Antikristus atau si pendurhaka itu harus muncul menjelang kedatangan Yesus. Tinggallah selalu dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan supaya apabila Antikristus itu muncul Anda sudah tahu dan tidak mengikuti sepak terjangnya.

KEDAULATAN TUHAN



Mazmur 36 : 1-10

36:1 "Hai engkau, anak manusia, bernubuatlah mengenai gunung-gunung Israel dan katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman TUHAN!
36:2 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena musuh itu berkata mengenai kamu: Syukur! Bukit-bukit dari dahulu kala sudah menjadi milik kita.
36:3 Oleh karena itu bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena, ya sungguh karena musuh dari sekitarmu menjadikan kamu sunyi sepi dan mengingini kamu, supaya kamu menjadi milik sisa bangsa-bangsa, dan oleh karena kamu menjadi buah mulut orang dan banyak dipergunjingkan,
36:4 oleh karena itu, hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman Tuhan ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah, kepada reruntuhan-reruntuhan yang sunyi sepi dan kepada kota-kota yang sudah ditinggalkan, yang sudah menjadi jarahan dan olok-olokan bagi sisa bangsa-bangsa yang di sekitarnya;
36:5 oleh karena itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku pasti berfirman dalam api cemburuan-Ku melawan sisa bangsa-bangsa dan melawan seluruh Edom, yang menentukan tanah-Ku menjadi miliknya dengan segala rasa sukacita dan rasa penghinaan, sehingga tanah-Ku itu dimilikinya dan dapat habis dijarah.
36:6 Oleh karena itu bernubuatlah mengenai tanah Israel dan katakanlah kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku berfirman dalam amarah cemburuan-Ku, oleh karena kamu sudah menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa.
36:7 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku bersumpah bahwa bangsa-bangsa yang di sekitarmu sendiri pasti akan menanggung noda mereka.
36:8 Maka kamu, gunung-gunung Israel, akan bertunas kembali dan akan memberi buah untuk umat-Ku Israel, sebab mereka akan segera kembali.
36:9 Hati-Ku akan baik kembali dan Aku akan berpaling kepadamu dan kamu akan dikerjakan dan ditaburi.
36:10 Aku akan membuat manusia banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.

Saudara saudara yang dikasihi Tuhan Yesus 

Allah dalam Alkitab adalah Allah yang selalu ingin memulihkan (mereformasi) suatu keadaan supaya sesuai kembali dengan apa yang Ia inginkan. Ia membangkitkan Set, Nuh dan keluarganya, Abraham, dan sebagainya, karena Ia ingin memulihkan keadaan manusia. Ia selalu memiliki rencana pemulihan yang besar. Hari ini kita akan melihat salah satu contoh janji pemulihan yang Allah berikan kepada umat-Nya, yaitu Yeh 3:1-10.

Analisa konteks

Janji di atas diberikan kepada bangsa Yehuda ketika mereka dalam pembuangan di Babel (1:1). Bentuk sastra yang dipakai adalah apokaliptik (bandingkan kitab-kitab Pseudepigrafa Yahudi dan kitab Wahyu), dengan karakteristik: malaikat/Roh Tuhan sebagai mediator wahyu, gaya bahasa simbolis, latar belakang konteks yang berada dalam kesesakan.. 

Salah satu keunikan teks ini adalah pengulangan frase yang mengindikasikan “KEDAULATAN TUHAN”. Frase,  “beginilah Firman TUHAN” muncul lebih dari 5 kali (ayat 2, 3, 5, 6, 7).
Mengapa penekanan terhadap KEDAULATAN TUHAN ini penting dalam konteks Yehezkiel?
Karena :

1.         Allah tidak membiarkan anak-anakNya dinista

Perhatikan pada ayat ke 2, pada waktu itu bangsa-bangsa mengidentikkan kekalahan suatu bangsa dengan kekuatan/eksistensi allah yang mereka percayai. Kekalahan bangsa Yehuda dari Babel pasti juga membawa dampak spiritual, yaitu keraguan terhadap kekuatan TUHAN (dibandingkan dengan dewa Marduk, dll.).
Kekalahan seperti ini juga kita alami saat ini, meski bukan melalui peperangan.
Secara diplomasi politik orang percaya di Indonesia dikalahkan oleh orang-orang dunia.
SKB tiga menteri, sebagai contoh.
Dan kekalahan ini diekplorasi oleh mereka untuk melanjutkan penindasan dimana-mana.
Allah ingin orang-orang percaya mengimani, bahwa Allah tidak akan mebiarkan anak-anakNya dinista.
Allah mererspon kondisi seperti ini dengan menguatkan kembali rohani umatnya.

2.             Allah menghendaki kita sebagai saksi Yesus.

 

36:5 oleh karena itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku pasti berfirman dalam api cemburuan-Ku melawan sisa bangsa-bangsa dan melawan seluruh Edom, yang menentukan tanah-Ku menjadi miliknya dengan segala rasa sukacita dan rasa penghinaan, sehingga tanah-Ku itu dimilikinya dan dapat habis dijarah.

36:6 Oleh karena itu bernubuatlah mengenai tanah Israel dan katakanlah kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku berfirman dalam amarah cemburuan-Ku, oleh karena kamu sudah menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa.

 

Bersaksi tentang pengharapan dan iman kita, dengan cara terus bernubuat dan saling menguatkan adalah menjadi bagian kita dalam upaya mempertahankan KESELAMATAN yang telah Allah berikan kepada kita.
Ini bukan berarti kita harus berperang, tetapi Allah menghendaki keberanian untuk menyatakan kedaulatan Tuhan kepada siapapun.
Seperti Daud ketika berhadapan dengan Goliat.
 
I Samuel 17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.
Allah tidak ingin kita menjadi ciut nyali menghadapi keadaan seperti.
Justru kondisi seperti ini adalah peluang untuk bersaksi tentang Allah kita, tentang janji-janji Allah.
Bukankah rasull Paulus juga mengajarkan, memberi teladan kepada kita : 
 
II Korintus  12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

3.      Allah berjanji menyelesaikan yang menjadi bagianNya.

Mari kita kerjakan apa yang menjadi bagian kita, dan biarlah Allah mengerjakan yang menjadi bagian Allah
Kesesakanmu akan allah pulihkan, dan Tuhan tidak akan orang lain bersuka cita terhadap keadaanmu.
Mari kita lihat ayat ke
 
36:7 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku bersumpah bahwa bangsa-bangsa yang di sekitarmu sendiri pasti akan menanggung noda mereka.
36:8 Maka kamu, gunung-gunung Israel, akan bertunas kembali dan akan memberi buah untuk umat-Ku Israel, sebab mereka akan segera kembali.
36:9 Hati-Ku akan baik kembali dan Aku akan berpaling kepadamu dan kamu akan dikerjakan dan ditaburi.

36:10 Aku akan membuat manusia banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.

Jangan pernah meragukan janji perlindungan Allah kepada anak-anakNya yang percaya dan berserah kepadaNya
 
Konklusi
 
Apapun keadaan kita sekarang, janganlah merasa bahwa itu merupakan situasi yang terakhir dan permanen, karena Allah adalah Allah yang suka terhadap pemulihan (reformasi). Alkitab dan sejarah telah menjadi saksi setia terhadap pola kerja Allah ini. Ia ingin suopaya keadaan kita berubah. Lebih penting daripada itu, Ia ingin supaya perubahan itu berujung pada pertumbuhan spiritualitas kita. Marilah kita terus mensyukuri dan berharap melalui permasalahan kita, kita akan bertambah mengenal KEDAULATAN TUHAN dan mencintai Dia. Amin.#