Minggu, 26 April 2009

KUMPULKANLAH BAGIMU HARTA DI SORGA

Matius 6 : 19 - 25

19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
20. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
21. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
22. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
23. jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
24. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Jemaat Kristus yang berbahagia, minggu yang lalu kita telah sama mendengar, sesungguhnya tak seorang manusiapun baik itu pendeta atau majelis yang tidak terbelenggu oleh yang namanya D U I T dan dikatakan sampai hari ini kehidupan kita masih seperti kehidupan di jaman Perjanjian lama dimana prestise kita masih diukur dari seberapa banyak kita memiliki harta.
Sehingga untuk mencapai hal itu tak jarang kita tidak mengenal lagi mana kawan mana lawan, bahkan pertalian darahpun kadang tidak diperhitungkan lagi asal usaha untuk menimbun D U I T tercapai.
Tapi kali ini saya tidak ingin berbicra tentang dampak menimbun harta di bumi tetapi saya ingin berbicara tentang yang Tuhan kehendaki bagi kita, agar kita tidak terbelenggu dengan upaya yang Tuhan tidak kehendaki, seperti judul yang saya angkat malam ini :


” KUMPULKANLAH BAGIMU HARTA DI SURGA ”

Mari kita baca kembali ayat 19 dan 20 :

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Ayat 19 jelas merupakan larangan Allah, sedang ayat 20 adalah kehendak Allah untuk kita lakukan.
Dan dua-duanya bukanlah suatu hal yang mudah untuk kita lakukan, sama – sama membutuhkan kerja keras, sama-sama membutuhkan modal tetapi menimbulkan dampak yang berbeda.


Yang satu berdampak semakin menjauhkan kehidupan kekristenan kita, yang satu semakin mendekatkan kekristenan kita.
Karena kekristenan adalah berbicara mengenai hubungan kita dengan Tuhan.
Cara mengumpulkan harta di bumi dengan segala liku-likunya kita semua sudah tahu.


Masalahnya,

BAGAIMANA CARANYA MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA???????????

1. Kenalilah kasih karunia Tuhan Yesus (2 Kor 8:9)

Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

2. Memberi

Berikan sesuai apa yang mampu kita berikan ( 2 Kor 8 : 3-4 )

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.


Lakukanlah semua itu sepadan dengan kerelaanmu ( 2 Kor 8 : 11 )

8:10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga.

8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.

Camkanlah ini saudaraku, hidup bukanlah hanya hari ini, masih ada hari-hari yang panjang yang akan kita hadapi.

Kumpulkanlah bekal untuk hari Tuhan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar